Rabu, 22 Januari 2020

Januari 22, 2020

Ini yang Bikin Denny Cagur dan Parto Dinilai Hina Profesi Satpam



PANDAHOKI - Pelawak Parto, Denny Cagur serta tim produksi OVJ Trans 7 disomasi Asosiasi Badan Usaha Pengamanan Indonesia (ABUJPI).

Organisasi tersebut menilai mereka telah merendahkan profesi satpam. Dugaan pelecehan ada dalam tayangan OVJ episode 17 Januari 2020. Di episode tersebut, Bonny menyebut Parto dan Denny Cagur memakai atribut satpam.

"Gerakan-gerakan berjoget, gerakan menari menjadi bahan tertawaan. Itu loh poinnya, jadi bahan tertawaan dan lelucon. Orang melihatnya identik itu profesi satpam. Jadi itu yang kita permasalahkan," kata Ketua Biro Advokasi Satpam Indonesia, Bonny Andalanta Tarigan, Boony Andalanta Tarigan saat menggelar jumpa pers di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 22 Januari 2020.

Bonny menegaskan, dugaan penghinaan bukan dari ucapan Denny Cagur maupun Parto. Namun, gerakan-gerakan yang dilakukan mereka membuat profesi satpam seperti dilecehkan.

Setelah mengirim somasi, ABUJPI menunggu tanggapan dari Denny Cagur, Parto, dan tim produksi OVJ. Bila tidak juga direspons, ketiganya terancam dilaporkan polisi.

"Langkah selanjutnya hukumnya saya pikir," katanya.

Hanya saja, Bonny sampai sekarang masih membuka pintu damai. Dia berharap para pihak terkait mau duduk bersama dan memberi klarifikasi.

"Kita sadar itu hiburan. Tetapi di sisi lain kita melihat tegas koridor-koridor. Koridor untuk saling menghargai, karena kita kaitkan dengan UU penyiaran," ujarnya menjelaskan.
Artikel asli
Januari 22, 2020

Parto dan Denny Cagur Dianggap Menghina Profesi Satpam



PANDAHOKI - Sang komedian tanah air Indonesia Edi Supono alias Parto serta Denny Cagur, bersama dengan tim produksi Opera Van Java Trans 7, disomasi oleh Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia (ABUJPI).

Organisasi tersebut menilai bahwa keduanya telah merendahkan profesi satpam. Adegan tersebut diduga ada dalam tayangan OVJ tanggal 17 Januari 2020.

Ketua Biro Advokasi Satpam Indonesia, Bonny Andalanta Tarigan mengatakan bahwa dalam episode tersebut, Parto dan Denny menggunakan atribut satpam.
"Gerakan-gerakan berjoget, gerakan menari jadi bahan tertawaan. Itu loh poinnya, jadi bahan tertawaan dan lelucon. Orang melihatnya identik itu profesi satpam. Jadi itu yang kita permasalahkan," tegas Bonny.
Bonny menjelaskan, dugaan penghinaan yang dilakukan oleh Parto dan Denny bukan berasal dari ucapan, melainkan dari gerakan-gerakan yang membuat profesi satpam seolah dilecehkan.

Usai mengirimkan somasi, ABUJPI akan menunggu tanggapan dari Parto, Denny Cagur dan tim produksi OVJ. Jika laporan tersebut tidak diproses, maka mereka akan dilaporkan ke polisi.
"Langkah selanjutnya hukumnya saya pikir," ujar Bonny.
Bonny sendiri sebenarnya masih membuka pintu damai untuk ketiganya. Ia bahkan berharap baik Parto, Denny Cagur dan tim produksi OVJ bisa memberikan klarifikasi.
"Kita sadar itu hiburan. Tetapi di sisi lain kita melihat tegas koridor-koridor. Koridor untuk saling menghargai, karena kita kaitkan dengan UU penyiaran," ungkap Bonny.
Artikel asli
Januari 22, 2020

Denny Cagur dan Parto Terancam Kasus Guyonan Satpam yang Berakibat Dipenjara



PANDAHOKI - Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia (ABUJPI) menegaskan bakal menempuh upaya hukum jika somasi yang dilayangkan pada Denny Cagur, Parto dan tim produksi Opera Van Java tak direspons.

ABUJPI juga tidak segan untuk melaporkan program OVJ ke Komisi Penyiaran Indonesia.

"Itu semua akan kami tempuh jika tidak ada tanggapan," kata Ketua Biro Advokasi Satpam Indonesia Bonny Andalanta Tarigan dalam jumpa pers di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 22 Januari 2020.

"Arahan dari Ketua Umum sudah jelas bahwa ini akan diproses sampai kita mendapatkan suatu jawaban yang dapat meluruskan persepsi, dapat meluruskan permasalahan, jalan tengahnya seperti apa, begitu," ujarnya lagi.

Dalam somasi yang telah dilayangkan, ABUJPI menuntut beberapa hal. Pertama, mereka ingin video episode OVJ yang dinilai menghina profesi satpam dihapus di berbagai platform media sosial.

Tuntutan kedua, mereka mendesak agar Parto, Denny Cagur dan tim produksi OVJ menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.

Sebagaimana diketahui, episode Opera Van Java yang disoal tayang pada Jumat, 17 Januari 2020 pukul 20.00 WIB di Trans 7. Pada episode tersebut, Parto dan Denny Cagur gunakan atribut Satuan Pengamanan atau dikenal satpam.

Namun, atribut satpam dan lontaran lelucon yang disampaikan di acara tersebut dinilai telah menghina profesi satpam di seluruh Indonesia.
Artikel asli

Selasa, 21 Januari 2020

Januari 21, 2020

#TAWURANPELAJAR - 5 Fakta Penangkapan Siswa SMAN 60 Akibat Pembacokan Usai Tawuran



PANDAHOKI - Polisi menangkap seorang pelaku pembacokan saat peristiwa tawuran antar pelajar di Jalan Pekayon I, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat, 17 Januari 2020.

Korban RPM (16) dianiaya hingga terkena luka bacokan dan tewas.

Salah seorang pelaku pembacokan berinisial RFM (18). Dia ditangkap jajaran Polsek Pasar Minggu pada Senin, 20 Januari 2020 di Sekolah SMAN 60, Jakarta Selatan.

Saat ditangkap, RFM tidak melakukan perlawanan. Dia langsung mengakui semua perbuatannya dan menangis ketika saat diinterogasi polisi.

Berikut rangkuman faktanya:

1. Pelaku ditangkap di Sekolah

Kepala SMAN 60 Jakarta Selatan, Bahari Lubis membenarkan muridnya berinisial RFM diamankan di Sekolah pada Senin.

Bahari mengatakan, Polisi datang pukul 14.00 WIB, ketika kegiatan belajar mengajar masih berlangsung.

"Mereka (polisi) sangat santun ya, tanpa seragam. Mereka bertanya kepada pihak sekolah 'apakah ini anak Bapak?' Saya bilang 'benar'," kata Bahari saat ditemui di SMAN 60 Jakarta, Selasa, 21 Januari 2020.

Polisi meminta pihak sekolah mengizinkan bertemu pelaku yang saat itu sedang dalam kegiatan belajar mengajar.

Saat itu, Polisi menanyakan beberapa pertanyaan kepada RFM terkait aksi pembacokan.

2. Mengaku sambil menangis

Saat diinterogasi Polisi, RFM mengakui semua perbuatannya. Sambil menangis, dia membenarkan terlibat dalam aksi tawuran.

"Saya kaget terjadi pembacokan dan diakuinya semua, menangis diakui. Sekalipun awal awalnya dia ngomong enggak karu-karuan, dia akhirnya mengakui," kata Bahari.

Sebelum dibawa, RFM masih menyempatkan untuk shalat Ashar di Sekolah. Selanjutnya orangtua RFM datang ke Sekolah.

Tidak berselang lama, RFM dibawa ke Polsek Pasar Minggu guna diperiksa.

3. Sempat berbohong mengenai celurit (benda tajam)

RFM rupanya sempat berusaha mengelabui polisi saat proses interogasi. Saat itu, polisi bertanya letak senjata tajam yang digunakan RFM untuk menganiaya RPM.

RFM berdalih senjata tersebut dibuang ke kali Ciliwung.

"Dia bilang (barang bukti) dibuang di kali Ciliwung, pak Polisi bilang 'oke, sekarang kita ke Ciliwung, kamu berenang ya?'. Terus dia bilang, 'saya titip teman'," kata Bahari.

Di saat yang sama, Kapolsek Pasar Minggu Kompol Prayitno membenarkan barang bukti berupa celurit diamankan pada hari yang sama saat penangkapan RFM.

Namun, dia enggan mengatakan barang bukti tersebut ditemukan di mana.

"Pokoknya di suatu tempat yang menurut dia RFM aman," ucap Prayitno.

4. Celurit dititipkan ke teman Sekolah

RFM akhirnya mengaku celurit yang dia gunakan untuk menganiaya RPM dititipkan ke temannya yang juga siswa SMAN 60 Jakarta Selatan.

"Dititipkan bukan sama teman sekelas. Ke siswa Kelas XII IPS 3," kata Bahari.

Namun, siswa yang menyimpan senjata tajam tersebut hingga kini tidak masuk sekolah sejak RFM ditangkap.

Bahari tidak menyebutkan siapa nama siswa yang dimaksud. Namun, dia membenarkan polisi sempat melakukan pencarian terhadap siswa tersebut.

5. SMAN 60 tidak memberikan bantuan hukum apapun

Bahari memastikan pihaknya tidak akan memberikan bantuan hukum apapun kepada siswa kelas XII RFM yang tersandung kasus penganiayaan hingga menewaskan korban.

Pihak sekolah hanya mendampingi selama proses pemeriksaan seperti datang ke Polsek untuk menengok keadaan RFM.

"Kita bilang, enggak ada sekolah menyiapkan pengacara apapun," kata dia.

Selain itu, pihak sekolah selalu mendukung proses penyelidikan untuk mengungkap kasus penganiayaan ini.

Salah satu upayanya, yakni kooperatif ketika kepolisian memanggil pihak sekolah untuk dimintai keterangan.

"Keterangan disampaikan apa adanya, jangan sampai kita beropini. Kita kan enggak tahu," ucap dia.
Artikel asli
Januari 21, 2020

#TAWURANPELAJAR - SMAN 60 Tidak Memberikan Bantuan Hukum Apapun Terhadap Anak Muridnya Karena Aniaya Pelajar Lain



   PANDAHOKI - Kepala Sekolah SMAN 60 Jakarta Selatan, Bahari Lubis mengatakan pihaknya tidak akan memberikan bantuan hukum apapun kepada siswa kelas XII bernama Mohammad Rifki (18) yang tersandung kasus penganiayaan.

   Pihak sekolah hanya mendampingi selama proses pemeriksaan seperti datang ke Polsek untuk menengok keadaan Rifki.

   "Kita bilang, enggak ada sekolah siapkan pencara," kata dia saat ditemui di SMAN 60 Jakarta Selatan, Selasa, 21 Januari 2020.

   Selain itu, pihak sekolah akan selalu mendukung proses penyelidikan untuk mengungkap kasus penganiayaan ini.

   Salah satu upayanya yakni kooperatif kepolisian memanggil pihak sekolah untuk dimintai keterangan.

   "Keterangan disampaikan apa adanya, jangan sampai kita beropini. Kita kan enggak tahu," ucap dia.

   Sebelumnya, Rifki ditangkap jajaran Polsek Pasar Minggu saat masih berada di lingkungan SMAN 60 Jakarta Selatan.

   Dia ditangkap lantaran terlibat dalam aksi pengeroyokan hingga memakan korban satu pelajar bernama Redondo Putra Mosad (16).

   Korban yang merupakan murid SMK Wisata Indonesia, Jagakarsaa, Jakarta Selatan tewas saat pengeroyokan terjadi di Jalan Pekayon I, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Jumat, 17 Januari 2020.

   "Penangkapan, hari Senin, 20 Januari 2020 sekitar jam 15.00 WIB di SMAN 60, Bangka, Jakarta Selatan," kata Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Prayitno saat dikonfirmasi, Senin, 20 Januari 2020 malam.

   Polisi juga mengamankan senjata tajam yang digunakan pelaku. Hingga kini, polisi masih mengejar pelaku lain yang terlibat dalam penganiayaan.
Artikel asli
Januari 21, 2020

#TAWURANPELAJAR - Seorang Pelajar Diinterogasi Polisi di Sekolahnya Usai Melakukan Penganiayaan Saat Tawuran hingga Menangis



   PANDAHOKI - Kepala Sekolah SMA 60 Jakarta Selatan, Bahari Lubis membenarkan bahwa ada anak muridnya bernama Mohammad Rifki yang diamankan di Sekolah pada Senin, 20 Januari 2020.

  Rifki ditahan karena ikut terlibat dalam kasus tawuran antar pelajar yang berujung pengeroyokan salah satu pelajar bernama Redondo Putra Mosad yang berusia 16 tahun.

   Bahari mengatakan polisi datang pukul 14.00 WIB ketika kegiatan belajar mengajar masih berlangsung.

   "Mereka (Polisi) sangat santun ya, tanpa seragam. Mereka bertanya kepada pihak sekolah 'apakah ini anak Bapak?' saya bilang 'benar'," Ucap Bahari saat ditemui di SMA 60 Jakarta, Selasa, 21 Januari 2020.

   Dia lalu memanggil Rifki untuk bertemu dengan pihak Polsek Pasar Minggu.

   Saat diinterogasi poolisi, Rifki pun mengakui semua perbuatannya. Sambil menangis dia membenarkan jika terlibat dalam aksi tawuran.

   "Saya kaget terjadi pembacokan dan diakuinya semua, menangis diakui. Sekalipun awal awalnya dia ngomong enggak karu-karuan walaupun dia akhirnya mengakui," tambah dia.

   Sebelum dibawa, Rifki masih menyempatkan untuk melakukan shalat Ashar. Selanjutnya orang tua Rifki pun datang ke Sekolah.

   Tidak berselang lama, Rifki pun dibawa ke Polsek Pasar Minggu guna pemeriksaan lebih lanjut.

   Bahari pun menyerahkan seluruh proses hukum kepada Polisi. Dia juga menegaskan agar kasus ini harus dituntaskan oleh pihak kepolisian.

   Sebelumnya, Rifki dan beberapa orang lain terlibat dalam tawuran di Jalan Pekayon I, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Jumat, 17 Januari 2020.

   Pihak kepolisian kini tengah memeriksa Rifki guna mencari pelaku lain yang terlibat dalam tawuran tersebut.
Artikel asli

Minggu, 05 Januari 2020

Januari 05, 2020

#GEDUNGSLIPIROBOH, Gedung Slipi Runtuh, Saksi Mata Sempat Terdengar Bunyi "Kretek... Kretek:



   PANDATOTO - Gedung yang terletak di Slipi roboh pada hari ini, Senin, 06 Januari 2020 sekitar pukul 09.20 WIB. Juni, salah seorang saksi mata yang ada di dalam gedung sempat mendengar bunyi dari retakan gedung sebelum roboh.

   Juni yang diwawancari oleh Kompas TV mengatakan, menjelang gedung empat lantai tersebut roboh, dia mendengar suara getaran yang keras.

   "Dengar suara keretek-keretek. Dalam hitungan menit, runtuh semua," kata Juni.

   Juni mengatakan, bagian bawah gedung tersebut merupakan minimarket. Syukurnya karyawan minimarket tersebut sempat menyelamatkan diri sehingga tidak ada korban yang terluka dalam insiden kerjadian tersebut.

   Menurut dia, ada dua orang yang terjebak berada di lantai dua. Anggota Basarnas sudah mengevakuasi keduanya.

   Menurut Juni yang sudah bekerja di kawasan itu selama 30 tahun, gedung tersebut berusia sekitar 10 tahun. Namun, kondisinya tidak terawat.

   "Kemarin tukang parkirnya ngomong juga dengar suara kretek-kretek," ujar Juni.

   Juni menceritakan, dia sempat belanja ke minimarket yang berada di bawah gedung roboh itu. Dia melihat ada rembesan air di tembok minimarket itu.

   Petugas pemadam kebakaran Sukiman yang berada di lokasi menegaskan tidak ada korban jiwa, hanya korban luka dari tukang ojek dan penumpangnya yang berada di luar gedung.

   "Dipastikan tidak ada korban, sudah (dicek) sampai ke atas menggunakan mobil tangga," kata Sukirman.

   Menurut dia, ada dua orang luka yakni driver ojol bersama penumpangnya. Saat ini korban luka sudah dibawa ke RS Tarakan.
Januari 05, 2020

#GEDUNGSLIPIROBOH, Petugas Pemadam Kebakaran Berhasil Mengevakuasi Korban Terjebak di Bangunan Roboh Slipi

Petugas Damkar Berhasil Evakuasi Korban Terjebak di Ruko Roboh Slipi

   PANDATOTO - Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) berhasil mengevakuasi korban terjebak di ruko roboh Slipi.

   Satu unit ruko di kawasan Slipi, Jakarta Barat, roboh Senin, 06 Januari 2020 hari ini. Diketahui ada dua orang yang menjadi korban luka akibat peristiwa ini.

   Berdasarkan informasi dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, ada dua orang warga yang dikabarkan terjebak dalam ruko itu.

   Berdasarkan update dari DPKP DKI Jakarta melalui akun twitter @humasjakfire, proses evakuasi sedang berlangsung.

   "Terima berita 09.20. Unit tiba 09.30, Jl. Letjen Katamso Kel. Kota Bambu Selatan Kec. Palmerah Jakarta Barat. Objek kejadian bangunan runtuh. Pengerahan 4 unit. Situasi proses evakuasi,"

   "Update 9.40 petugas berhasil evakuasi 1 orang warga yang terjebak di bawah bangunan. Evakuasi terus dilakukan untuk memastikan tidak ada korban orang terjebak di bawah bangunan," lanjutnya...

   Diketahui ada empat unit mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan ke lokasi. Belum ada informasi soal penyebabnya runtuh bangunan tersebut.
Artikel asli
Januari 05, 2020

#GEDUNGSLIPIROBOH, 3 Korban Luka Dibawa ke RS Tarakan



   PANDATOTO - Kasatpol PP Jakarta Barat, Tamo Sijabat, mengatakan ada tiga korban luka dari kejadian robohnya gedung empat lantai dibawa ke Rumah Sakit Tarakan.

   "Sementara ini sudah ada tiga korban. Dua laki-laki dan satu perempuan. Saat dievakuasi masih dalam keadaan hidup dan telah dibawa ke Rumah Sakit Tarakan," kata Tamo di Jalan Brigjen Katamso, Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, Senin, 06 Januari 2020.

   Sementara itu Tamo menyebut identitas ketiga korban yakni F berumur 27 tahun warga Tanjung Duren Raya, MI berumur 37 tahun warga Jalan Mangga IV, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, EJ berumur 52 tahun warga Kampung Gaga, Jalan Amil Abas, Larangan Selatan, Tangerang.

   Sejauh ini, Tamo belum bisa memastikan lebih lengkap identitas ketiga korban tersebut apakah salah satunya adalah pegawai minimarket atau warga yang saat kejadian sedang melintas di jalan.

   "Untuk itu, belum bisa dipastikan, tadi langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Tarakan," ucapnya.

   Seperti diketahui, bangunan empat lantai yang ambruk ini berada di Jalan Brigjen Katamso.

   Titik hebohnya di dekat jembatan layang Slipi arah Tanah Abang.

   Bangunan tersebut menimpa beberapa motor dan yang terparkir di depannya. Hingga kini ini belum diketahui penyebab ambruknya bangunan, proses evakuasi masih terus dilakukan oleh petugas dengan menggunakan alat berat.
Artikel asli